welcome

WELCOME TO aqibmathic.blogspot.com

Sabtu, 04 Mei 2013

langkah awal pembuatan skripsi



TUGAS METODOLOGI PENELITIAN
NAMA : M. HUSNUL AQIB
NIM     : E1R 010 050
A.     Masalah
Berdasarkan hasil wawancara dengan bebrapa siswa SMP, diperoleh informasi  bahwa mata pelajaran matematika masih dikatakan mata pelajaran yang tersulit diantara pelajaran yang lain. Karena matematika memiliki berbagai macam  bebtuk rumus yang harus dihafal, dan itu juga menyebabkan tidak senang belajar matematika.
Dan berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru SMP  juga diperoleh informasi bahwa hasil belajar matematika masih rendah, terutama pada materi yang sudah memasuki bentuk-bentuk variable seperti persamaan dan pertidaksamaan satu ppeubah, aljabar, persamaan garis lurus, dan SPLDV.
Salah satu standar kompetensi  di kelas VIII semester I adalah memahami persamaan garis lurus dengan kompetensi dasarnya adala memahami gradient, persamaan dan grafik garis lurus, dan diketahui daya serap siswa pada ujian nasional pada kompetensi dasar tersebut masih dibawah rata-rata (Dhoruri, 2011:1). Rendahnya hasil belajar siswa pada materi ini secara tidak langsung menunjukkan  bahrwa pembelajaran yang diterapkan pada materi ini secara umum masih kuran efektif.
Dan diperoleh  data rata-rata nilai matematika (nilai rapor) kelas VIII semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMPN  gunung Sari (Siti Hadijah, 2012: 1) . Adapun data tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Rata-rata nilai rapor kelas VIII semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013
pada mata pelajaran Matematika
No.
Kelas
Rata-rata nilai
Presentase kelulusan
1
VIII-A
76.27
100%
2
VIII-B
79.36
100%
3
VIII-C
73.56
84%
4
VIII-D
71.47
53%
5
VIII-E
70.59
19%
6
VIII-F
70.88
31%
7
VIII-G
70.16
19%
8
VIII-H
70.50
17%
9
VIII-I
70.34
25%

Berdasarkan data diatas , ada beberapa kelas yang bermasalah dalam hasil belajar matematikanya. Selain karena nilai rata-rata nilainya yang belum bisa mencapai KKM yang ditentukan pada mata pelajaran  matematika yaitu 71, juga dikarenakan presentase ketuntasannya yang sangat jauh dari presentase ketuntasan ideal pada umumnya yaitu 85%.
Dan jika dilihat juga dari rata-rata nilai hasil ulangan harian  pada materi persamaan garis  lurus ternyata masih banyak yang belum mencapai KKM.  Adapun data tersebut adalah sebagai berikut (Siti Hadijah, 2012: 1) :
Tabel 2
Hasil ulangan harian kelas VIII-E, VIII-F, VIII-G, VIII-H, dan VIII-I
pada materi persamaan linier
No.
Kelas
Rata-rata nilai
Ketuntasan
1
VIII-E
36.71
7.65%
2
VIII-F
39.52
9.01%
3
VIII-G
33.91
10.22%
4
VIII-H
30.55
9.71%
5
VIII-I
42.27
3.45%

        Dan berdasarkan hasil data yang diperoleh menggunakan kuesioner  di kelas VIII-B MTs Negeri 1 Mataram tahun 2012, hampir 85% mengatakan bahwa materi persamaan luinier sangat sulit dimengerti. Hal itu disebabkan oleh metode mengajar yang digunakan guru terlalu monoton sehingga menimbulkan rasa bosan dan jenuh pada siswa.

B.      Penyebab Masalah
Hal pertama yang muenyebabkan rendahnya hasil belajar matematika  siswa  adalah motivasi dari siswa itu sendiri, karena dalam mindset mereka telah tersimpan bahwa matematika itu pelajaran yang sulit. Dari masalah ini muncul lagi masalah baru yaitu tidak efektifnya proses pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh siti hadijah (2012:3) bahwa siswa enggan bertanya kepada guru   ketika  mereka belum paham dan jarang menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru terkait dengan materi yang diajarkan. Begitupun ketika guru memberikan latihan soal atau tugas, mereka cenderung memilih untuk menyalin hasil pekerjaan temannya daripada mengerjakannya sendiri. Ketidak mandirian siswa-siswa tersebut tentunya timbul karena mereka memang belum paham dengan materi yang disampaikan oleh guru. Seringnya ketidakpahaman mereka  membuat mereka beranggapan bahwa maematika adalah pelajaran yang sulit..
Dalam pembelajaran matematika juga jarang diterapkan model atau metode pembelajaran yang bervariasi. Hal tersebut tentunya akan menimbulkan rasa jenuh pada siswa dalam belajar matematika. Adanya kejenuhan membuat motivasi mereka berkurang dan akhirnya berdampak pada rendahnya hasil belajar matematika. Dhoruri (2011:2) juga  mengatakan salah satu  hal yang kemungkinan menyebabkan  hal tersebut  adalah model pembelajaran yang selama ini diterapkan belum mengacu pada standar proses.

C.      Solusi Masalah
Beradasrkan paparan diatas maka akan ditawarkan sebuah metode pembelajaran  baru khususnya pada materi persamaan garis lurus  yaitu model pembelajaran dengan bantuan computer menggunakan Microsoft excel. Karaena dalam model pembelajaran ini akan menggunakan media computer yang sangat jarang sekali digunakan oleh guru dalam pembelajaran matematika, sehingga akan memberikan motivasi tersendiri pada siswa untuk belajar matematika.  Melalui model pembelajaran ini juga nantinya akan bisa memberikan pengetahuan dan persepsi baru pada siswa bahwa matematika bisa diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu. Oemar Hamalik (2001:236) mengatakan bahwa komputr adalah suatu medium interaktif, dan mempunyai nilai lebih karena dapat member siswa pengalaman kinestetik melalui penggunaan keyboard computer. Proses dalam menggunakan computer sebagai media pembelajaran juga bisa meningkatkan keterampilan berpikir kritis, logis dan memecahkan masalah.

Tidak ada komentar: