welcome

WELCOME TO aqibmathic.blogspot.com

Sabtu, 04 Mei 2013

contoh jurnal matematika



KORELASI KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SMP IT AL-MADANI
MAMBEN LOMBOK TIMUR

ABSTRAK
Dalam pembelajaran matematika, materi tersusun secara heirarki di mana konsep yang satu berkaitan dengan konsep yang lain, maka untuk memahami materi tersebut sis­wa harus memperhatikan dan mengingatnya agar tidak terjadi kesalahan, khususnya pa­da kon­sep­nya. Salah satu usaha untuk mengasah dan meningkatkan daya ingat adalah dengan sentuhan Al-Qur’an. Al-Qur’an telah memeberikan kontribusi besar dalam mendorong manusia untuk belajar dan menimba ilmu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada korelasi kemampuan menghafal Al-Quran dengan hasil belajar Matematika peserta didik di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Al Madani Mamben Lombok Timur.
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan dari siswa Sekolah Menengah Pertama  Islam Terpadu (SMP IT) Al-Madani yang berjumlah 115 siswa dan  peneliti mengambil sample sebesar 20% dari populasi yang berjumlah 115, sehingga jumlahnya sample adalah  23 siswa . teknik sampling yang digunakan adalah jenis purposive sample atau sampel bertujuan.  Metode pengumpulan data yang digunakan  dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner dan dokumentasi dan adapun teknik analisis data yang digunakan dalam pnelitian ini adalah  Analisis data statistic yaitu teknik analisa korelasional.
Dari hasil analisis korelasi product moment dengan menggunakan rumus korelasi  product moment  didapatkan standar deviasi variable x = 17,8 dan standar deviasi untuk variable y = 20,3 dan nilai  = 0,63 dengan derajat kebebasan (df) = 21 dan  taraf signifikan 5%. Hal ini menunjukkan “adanya hubungan yang signifikan antara kemampuan menghafal al-qur’an peserta didik terhadap hasil belajar matematika peserta didik SMP IT Al-Madani Mamben, kecamatan Wanasaba Lombok Timur.

Kata Kunci: Kemampuan, menghafal al-qur’an, hasil belajar matematika


ABSTRACT
In learning mathematics, material arranged hierarki where one concept relates to other concepts, then for understand the material students should pay attention  and remember to avoid mistakes, especially for concept. One effort to hone and improve memory is to touch the Quran. The Qur'an has been giving out a major contribution in encouraging people to learn and gain knowledge.
The purpose of this study was to determine whether there is a correlation between ability to memorize the Quran and  result of learn math for students in Junior high school (SMP IT) Al Madani Mamben, East Lombok.
This research is quantitative and  The population of the study is overall of high school students Senior high school (SMP IT) Al-Madani, amounting to 115 students and researchers  took a sample of 20% of the population of 115, making the total sample was 23 students. sampling technique used was purposive sample type or sample purpose. Data collection methods used in this research is using questionnaires  and documentation, then  data analysis techniques used in this researchis a statistical data analysis techniques are correlational analysis.
From the analysis of the product moment correlation using product moment correlation formula obtained standard deviation variable  and standard deviation for the variable  and value of  with degrees of freedom (df) = 21 and a significant level of 5 %. This suggests the existence of "there is significant relationship between the ability to memorize the Qur'an student and learning outcomes mathematics  of students in senior high school (SMP IT) Al-Madani Mamben , Wanasaba district, East Lombok.
Keywords: Ability, Qur'an memorization, math learning outcomes








A.   Pendahuluan
1.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu metode ampuh untuk memanusiakan manu­sia. Artinya setiap manusia harus menyadari bahwa pendidikan itu wajib ditem­puh oleh siapapun, karena dengan pendidikan kualitas hidup manusia akan me­ning­kat dan lebih bermakna. Pendidikan merupakan jalan untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri manusia, karena setiap manusia pasti memi­liki potensi yang berbeda. Apabila potensi itu dibimbing dan diarahkan kepada jal­an yang tepat dan benar, maka akan menghasilkan manusia-manusia yang ber­kualitas dalam hidup.
Dalam realita yang terjadi sekarang, dunia pendidikan sering dikritik oleh masyarakat yang disebabkan karena adanya sejumlah pelajar dan lulusan pendidikan yang menunjukan sikap kurang terpuji. Selain itu industrialisasi yang melanda kita menyebabkan pergeseran cara kita berpikir dan bersikap, bahkan pandangan hidup kita dikondisikan sedemikian rupa agar sesuai dengan nalar industrialisasi. Akibatnya, sisi spiritual atau rohaniah terabaikan. Segala penyelesaian persoalan hidup pun didekati dengan pendekatan tunggal, materialistik-jaSMPniah (Purwanto, M. Ngalim, 1985:37). Salah satu usaha untuk mengasah kecerdasan emosional adalah dengan sentuhan Al-Qur’an. Al-Qur’an telah memeberikan kontribusi besar dalam mendorong manusia untuk belajar dan menimba ilmu (Hasan Maimunah, 2001: 14). Sedemikian erat hubungan antara pendidikan dan Al Qur’an, maka terasa tidak mungkin sampai pada sasaran jika berbicara pendidikan tanpa menying­gung Al-Qur’an. 
Pada saat ini,  pendidikan hanya sampai pada upaya mengantarkan peserta didik menjadi berpikiran cerdas dan terampil. Selanjutnya, apakah dengan cerdas dan terampil sekaligus mereka akan berbudi pekerti luhur, adil, jujur dan peduli pada lingkungan, ternyata belum tentu. Sebab, kenyataan sehari-hari yang dapat dilihat menunjukkan bahwa tidak sedikit orang berhasil menjadi pintar, tetapi lupa akan orang lain dan bahkan juga lupa pada dirinya sendiri (http://ikhbarkyai­dachlan.wordpress.com­/2010/11/07/al-qur’an-dan-pendidikan/ ).
Menurut Ahsin (1995) dalam Jawwad Al-Harsyi (2007: 74)  mengatakan bahwa orang yang menghafal Al-Qur’an akan selalu mengasah otaknya, dengan demikian maka otaknya akan semakin kuat untuk menampung berbagai informasi, sehingga anak yang menghafal Al-Qur’an memiliki tingkat kemajuan dalam pelajarannya dibanding dengan teman-teman yang lain. Dalam pembelajaran matematika, materi tersusun secara heirarki di mana konsep yang satu berkaitan dengan konsep yang lain, maka untuk memahami materi tersebut sis­wa harus memperhatikan dan mengingatnya agar tidak terjadi kesalahan, khususnya pa­da kon­sep­nya. Misalnya untuk mengetahui luas dan keliling bangun datar dengan benar hal yang paling penting adalah dalam proses pembelajaran matematika, latihan mengerja­kan soal­­-soal adalah suatu cara yang tepat untuk meningkatkan daya ingat siswa.
Menyadari fenomena tersebut di atas, peneliti merasa tertarik untuk menye­lidiki lebih jauh mengenai korelasi antara kemampuan menghafal Al-Qur’an dengan hasil belajar matematika siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Al Madani Mamben Lombok Timur.

2.    Rumusan masalah
Berpijak dari latar belakang di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah  yaitu Apakah ada korelasi kemampuan  menghafal Al-Quran dengan hasil belajar Matematika peserta didik di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Al madani Mamben Lombok Timur?

3.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada korelasi kemampuan menghafal Al-Quran dengan hasil belajar Matematika peserta didik di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Al Madani Mamben Lombok Timur.

B.   Kajian Teori
1.    Pengertian Korelasi
Azwar (1987 : 42) mengatakan bahwa istilah korelasi merujuk pada derajat hubungan atau saling hubungan antara dua variabel, yaitu dalam hal aspek, keadaan, dan sebagainya yang sifatnya dapat dinyatakan dalam bermacam-macam nilai kuantitatif.
Dalam dunia statistik, mencari korelasi selalu dilakukan teknik-teknik korelasi. Derajat hubungan antara dua variabel dinyatakan dalam suatu indeks yang disebut koefisien korelasi. Koefisien korelasi ini dinyatakan dalam angka, baik korelasi positif maupun korelasi negative (Azwar. 1987 : 43).
Bertolak dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan timbale balik antara dua variabel, bukan hubungan sebab akibat dari dua variabel. Dengan demikian dalam interprestasi hasil ananlisis dengan teknik korelasi tidak boleh dikaitkan dengan perihal hubungan sebab akibat.
Jadi yang dimaksud dengan korelasi dalam penelitian ini adalah hubungan timbale balik antara variabel kemampuan menghafal al-qur’an dan hasil belajar matematika siswa SMP IT Al-Madani Mamben Lombok Timur.

2.    Pengertian Kemampuan
kemampuan  berasal  dari kata  “mampu”  yang  berarti  kuasa  (bisa,  sanggup,  melakukan  sesuatu, dapat,  berada,  kaya,  mempunyai  harta  berlebihan).  Kemampuan adalah  suatu  kesanggupan  dalam  melakukan  sesuatu.  Seseorang dikatakan  mampu  apabila  ia  bisa  melakukan  sesuatu  yang  harus  ia lakukan (DEPDIKBUD:1989: 95).  . Menurut  Chaplin dalam Slameto (1988: 15) ability (kemampuan, kecakapan,  ketangkasan,  bakat,  kesanggupan)  merupakan  tenaga  (daya kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan .

3.    Menghafal al-qur’an
Menghafal Al-Quran terdiri dari kata “menghafal” dan “Al-Quran”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menghafal adalah berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat (DEPDIKBUD:1989: 77). Menurut Muhaimin dkk (1996: 36) yang dimaksud dengan menghafal adalah suatu metode yang digunakan untuk mengingat kembali sesuatu yang pernah dibaca secara benar apa adanya. Metode ini banyak digunakan dalam usaha untuk menghafal ayat-ayat suci Al-Quran dan Hadits.
Al-Kitab (Al-Quran) itu ialah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dengan bahasa Arab untuk diperhatikan dan diambil pelajarannya oleh manusia, yang dinukilkan (dipindahkan) kepada kita dengan jalan khabar mutawatir, yang ditulis dalam mushaf, dimulai dengan surat Al- Fatihah dan disudahi dengan surat An-Nas ( Moenawar Chalil, 2001: 15).
Berdasarkan hal di atas, yang dimaksud dengan menghafal Al-Quran adalah suatu kegiatan belajar melalui proses menghafal kalam Allah yang bernilai mukjizat, dimana menghafal berlangsung sejalan dengan proses mengingat (mentadaburinya) akan makna yang terkandung di dalamnya sehingga kita mampu melaksanakan esensi dari Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan mengharapkan keridhoanNya.

4.    Hasil Belajar
Hasil adalah sesuatu yang didapat dari jerih payah.(DEPDIKBUD, 1989: 351). Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman ( Slameto, 1988: 28). Hasil belajar menurut howard kingsley dalam buku Nana sudjana (2000: 7) dibagi menjadi tiga macam yakni ketrampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita.
Matematika secara singkat dikatakan bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hierarkis dan penalarannya deduktif.( Bahri Djamarah1994: 4).

C.   Metode Penelitian
Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono, penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Filsafat positivisme memandang realitas/ gejala/ fenomena itu dapat diklasifikasikan, relativ tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat (Sugiyono, 2006:8).
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan analisa korelasional (problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena) tepatnya korelasi sebab akibat, yaitu pengungkapan pengaruh variabel independen dengan variabel dependen, yang dalam hal ini adalah variabel menghafal Al-Quran dengan variable hasil belajar matematika. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang datanya berupa data hasil angket dan nilai hasil belajar siswa (raport).
Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan dari siswa Sekolah Menengah Pertama  Islam Terpadu (SMP IT) Al-Madani yang berjumlah 115 siswa. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:112), apabila subyek yang diteliti kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.86 Berdasarkan pengertian tersebut, maka peneliti mengambil sample sebesar 20% dari populasi yang berjumlah 115, sehingga jumlahnya sample adalah  23 siswa . teknik sampling yang digunakan adalah jenis purposive sample atau sampel bertujuan. Sebab cara pengambilan subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetap, tapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu dengan suatu pertimbangan. Pengambilan sampel ini harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi. Dan subyek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subyek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (Suharsimi Arikunto, 2002:117).
Metode pengumpulan data yang digunakan  dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam pnelitian ini adalah  Analisis data statistik, yang mana dalam menganalisa, peneliti menggunakan teknik analisa korelasional, yaitu teknik analisa statistik mengenai hubungan antar dua variabel atau lebih (sugiyono, 2005:267). Rumusnya adalah:

 
D.   Pembahasan
Berdasarkan analisis uji hipotesis yang diujikan, diketahui bahwa hipotesis yang penulis ajukan diterima atau menunjukkan angka signifikan yaitu “ada hubungan antara menghafal al-qur’an dengan hasil belajar matematika di SMP IT Al-Madani, Mamben Lombok timur.  Hal ini berarti bahwa semakin baik kemampuan menghafal al-qur’an peserta didik, maka semakin baik pula prestasi belajar matematikanya.
Ada tidaknya hubungan antara kemampuan menghafal al-qur’an peserta didik terhadap prestasi belajar matematika dapat diketahui dengan analisis sebagai berikut:
Tahap pertama, peneliti mengumpulkan data tentang kegiatan peserta didik menghafal al-qur’an dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan hasil belajar matematika diperoleh dari hasil Mid semester.
Tahap kedua,data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis menggunakan analisis korelasi pearson produt moment. Langkah awal data dimasukkan ke tabel distribusi frekuensi kemampuan menghafal al-qur’an dan table distribusi frekuensi prestasi belajar matematika. Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mencari standar deviasi, dan mencari nilai korelasinya. Dengan standar deviasi variable x = 17,8 dan standar deviasi untuk variable y = 20,3 dan nilai  = 0,63.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa menghafal al-qur’an juga  merupakan variabel yang ikut menentukan hasil belajar matematika  peserta didik, jadi kemampuan menghafal al-qur’an berpengaruh terhadap prestasi belajar. Sehingga semakin tinggi kemampuan menghafal a-qur’an peserta didik, maka semakin baik hasil belajar belajar matematikanya. Sebaliknya semakin rendah kemampuan menghafal al-qur’an peserta didik, maka semakin rendah pula hasil belajar matematikanya.

E.   Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang korelasi antara kemampuan menghafal al-qur’an peserta didik terhadap hasil belajar matematika di SMP IT Mamben, kecamatan Wanasaba Lombok Timur, yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.    Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan menghafal al-qur’an peserta didik dengan hasil belajar matematika di SMP IT Mamben, kecamatan Wanasaba Lombok Timur.
2.    Besar hubungan kemampuan menghafal al-qur’an dengan hasil belajar matematika peserta didik di SMP IT Mamben, kecamatan Wanasaba Lombok Timur, diperoleh koefisien korelasi  = 0,63 dengan derajat kebebasan (df) = 21 dan  taraf signifikan 5% . Hal ini menunjukkan adanya “ada hubungan yang cukup signifikan antara kemampuan menghafal al-qur’an peserta didik terhadap hasil belajar matematika peserta didik SMP IT Mamben, kecamatan Wanasaba Lombok Timur.










DAFTAR PUSTAKA
Azwar. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. 1987

Bahri Djamarah, Syaiful. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional. 1994

Chalil, Moenawar. Kembali Kepada Al-Quran dan As-Sunnah. Jakarta: Bulan Bintang. 2001

Hasan, Maimunah. Al-Quran & Pengobatan Jiwa, Yogyakarta: Bintang Cemerlang. 2001

Jawwad Al-Harsyi, ‘Ablah. Kecil-kecil Hafal Al-Quran, Bandung: PT Mizan
Publika. 2007
Muhaimin dkk.. Strategi Belajar Mengajar. Surabaya: Citra Media. 1996

Nawabuddin , abdurrab dkk. Teknik Menghafal Al-Quran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2005

Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan, Bandung: PN Remaja Karya. 1985
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesi., Jakarta: Balai Pustaka, 1989

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Bina Aksara. , 1988

Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. . 2000

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2002
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif . Bandung: Alfabeta. 2006



Tidak ada komentar: