KORELASI
KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SMP IT
AL-MADANI
MAMBEN
LOMBOK TIMUR
ABSTRAK
Dalam
pembelajaran matematika, materi tersusun secara heirarki di mana konsep yang
satu berkaitan dengan konsep yang lain, maka untuk memahami materi tersebut siswa
harus memperhatikan dan mengingatnya agar tidak terjadi kesalahan, khususnya pada
konsepnya. Salah satu usaha untuk mengasah dan meningkatkan daya ingat adalah
dengan sentuhan Al-Qur’an. Al-Qur’an telah memeberikan kontribusi besar dalam
mendorong manusia untuk belajar dan menimba ilmu.
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada korelasi kemampuan
menghafal Al-Quran dengan hasil belajar Matematika peserta didik di Sekolah
Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Al Madani Mamben Lombok Timur.
Penelitian
ini termasuk penelitian kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah
keseluruhan dari siswa Sekolah Menengah Pertama
Islam Terpadu (SMP IT) Al-Madani yang berjumlah 115 siswa dan peneliti mengambil sample sebesar 20% dari
populasi yang berjumlah 115, sehingga jumlahnya sample adalah 23 siswa . teknik sampling yang digunakan
adalah jenis purposive sample atau sampel bertujuan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuesioner dan dokumentasi dan adapun teknik analisis data yang digunakan dalam
pnelitian ini adalah Analisis data
statistic yaitu teknik analisa korelasional.
Dari
hasil analisis korelasi product moment dengan menggunakan rumus korelasi
product moment didapatkan standar deviasi variable x =
17,8 dan standar deviasi untuk variable y = 20,3 dan nilai = 0,63 dengan derajat
kebebasan (df) = 21 dan taraf signifikan
5%. Hal ini menunjukkan “adanya hubungan yang signifikan antara kemampuan
menghafal al-qur’an peserta didik terhadap hasil belajar matematika peserta
didik SMP IT Al-Madani Mamben, kecamatan Wanasaba Lombok Timur.
Kata Kunci: Kemampuan, menghafal al-qur’an,
hasil belajar matematika
ABSTRACT
In learning mathematics, material arranged
hierarki where one
concept relates to other concepts, then for understand the material students should pay attention and remember
to avoid mistakes, especially for concept. One effort to hone and improve memory
is to touch the
Quran. The Qur'an has been
giving out a major contribution in encouraging people to learn and gain knowledge.
The purpose of
this study was to determine
whether there is a correlation
between ability to memorize the Quran
and result of learn
math for students in Junior high
school (SMP IT) Al Madani Mamben, East
Lombok.
This research is quantitative
and The population
of the study is overall of high school students Senior high school (SMP IT) Al-Madani, amounting to 115 students and researchers took a sample of 20% of the population
of 115, making the total sample was 23 students.
sampling technique used was purposive sample
type or sample
purpose. Data collection methods used in this research is using questionnaires and documentation, then data analysis techniques used in this researchis
a statistical data analysis
techniques are correlational
analysis.
From the analysis of the
product moment correlation using product
moment correlation formula obtained
standard deviation variable and standard deviation
for the variable and value of with degrees
of freedom (df) = 21 and a significant level of 5 %. This suggests the
existence of "there is significant relationship between
the ability to memorize the
Qur'an student and learning
outcomes mathematics of students in senior high school (SMP IT) Al-Madani Mamben , Wanasaba district,
East Lombok.
Keywords: Ability, Qur'an memorization, math learning
outcomes
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu metode ampuh untuk
memanusiakan manusia. Artinya setiap manusia harus menyadari bahwa pendidikan
itu wajib ditempuh oleh siapapun, karena dengan pendidikan kualitas hidup
manusia akan meningkat dan lebih bermakna. Pendidikan merupakan jalan untuk
mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri manusia, karena setiap
manusia pasti memiliki potensi yang berbeda. Apabila potensi itu dibimbing dan
diarahkan kepada jalan yang tepat dan benar, maka akan menghasilkan
manusia-manusia yang berkualitas dalam hidup.
Dalam realita yang terjadi sekarang, dunia
pendidikan sering dikritik oleh masyarakat yang disebabkan karena adanya
sejumlah pelajar dan lulusan pendidikan yang menunjukan sikap kurang terpuji.
Selain itu industrialisasi yang melanda kita menyebabkan pergeseran cara kita
berpikir dan bersikap, bahkan pandangan hidup kita dikondisikan sedemikian rupa
agar sesuai dengan nalar industrialisasi. Akibatnya, sisi spiritual atau
rohaniah terabaikan. Segala penyelesaian persoalan hidup pun didekati dengan
pendekatan tunggal, materialistik-jaSMPniah (Purwanto, M. Ngalim, 1985:37).
Salah satu usaha untuk mengasah kecerdasan emosional adalah dengan sentuhan
Al-Qur’an. Al-Qur’an telah memeberikan kontribusi besar dalam mendorong manusia
untuk belajar dan menimba ilmu (Hasan Maimunah, 2001: 14). Sedemikian erat
hubungan antara pendidikan dan Al Qur’an, maka terasa tidak mungkin sampai pada
sasaran jika berbicara pendidikan tanpa menyinggung Al-Qur’an.
Pada saat ini, pendidikan hanya sampai pada upaya mengantarkan
peserta didik menjadi berpikiran cerdas dan terampil. Selanjutnya, apakah
dengan cerdas dan terampil sekaligus mereka akan berbudi pekerti luhur, adil,
jujur dan peduli pada lingkungan, ternyata belum tentu. Sebab, kenyataan
sehari-hari yang dapat dilihat menunjukkan bahwa tidak sedikit orang berhasil
menjadi pintar, tetapi lupa akan orang lain dan bahkan juga lupa pada dirinya
sendiri (http://ikhbarkyaidachlan.wordpress.com/2010/11/07/al-qur’an-dan-pendidikan/
).
Menurut Ahsin (1995) dalam Jawwad Al-Harsyi
(2007: 74) mengatakan bahwa orang yang
menghafal Al-Qur’an akan selalu mengasah otaknya, dengan demikian maka otaknya
akan semakin kuat untuk menampung berbagai informasi, sehingga anak yang
menghafal Al-Qur’an memiliki tingkat kemajuan dalam pelajarannya dibanding
dengan teman-teman yang lain. Dalam pembelajaran matematika, materi tersusun
secara heirarki di mana konsep yang satu berkaitan dengan konsep yang lain,
maka untuk memahami materi tersebut siswa harus memperhatikan dan mengingatnya
agar tidak terjadi kesalahan, khususnya pada konsepnya. Misalnya untuk
mengetahui luas dan keliling bangun datar dengan benar hal yang paling penting
adalah dalam proses pembelajaran matematika, latihan mengerjakan soal-soal
adalah suatu cara yang tepat untuk meningkatkan daya ingat siswa.
Menyadari fenomena tersebut di atas, peneliti
merasa tertarik untuk menyelidiki lebih jauh mengenai korelasi antara kemampuan
menghafal Al-Qur’an dengan hasil belajar matematika siswa Sekolah Menengah
Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Al Madani Mamben Lombok Timur.
2. Rumusan masalah
Berpijak dari latar belakang di atas, maka dapat
ditarik suatu rumusan masalah yaitu
Apakah ada korelasi kemampuan menghafal
Al-Quran dengan hasil belajar Matematika peserta didik di Sekolah Menengah
Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Al madani Mamben Lombok Timur?
3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada korelasi
kemampuan menghafal Al-Quran dengan hasil belajar Matematika peserta didik di Sekolah
Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Al Madani Mamben Lombok Timur.
B.
Kajian
Teori
1. Pengertian Korelasi
Azwar (1987 : 42) mengatakan bahwa istilah
korelasi merujuk pada derajat hubungan atau saling hubungan antara dua
variabel, yaitu dalam hal aspek, keadaan, dan sebagainya yang sifatnya dapat
dinyatakan dalam bermacam-macam nilai kuantitatif.
Dalam dunia statistik, mencari korelasi
selalu dilakukan teknik-teknik korelasi. Derajat hubungan antara dua variabel
dinyatakan dalam suatu indeks yang disebut koefisien korelasi. Koefisien
korelasi ini dinyatakan dalam angka, baik korelasi positif maupun korelasi
negative (Azwar. 1987 : 43).
Bertolak dari uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan timbale balik antara dua variabel,
bukan hubungan sebab akibat dari dua variabel. Dengan demikian dalam
interprestasi hasil ananlisis dengan teknik korelasi tidak boleh dikaitkan
dengan perihal hubungan sebab akibat.
Jadi yang dimaksud dengan korelasi dalam
penelitian ini adalah hubungan timbale balik antara variabel kemampuan
menghafal al-qur’an dan hasil belajar matematika siswa SMP IT Al-Madani Mamben
Lombok Timur.
2. Pengertian Kemampuan
kemampuan berasal dari kata
“mampu” yang berarti kuasa (bisa, sanggup,
melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya, mempunyai
harta berlebihan). Kemampuan adalah suatu
kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Seseorang
dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan
sesuatu yang harus ia lakukan (DEPDIKBUD:1989: 95). . Menurut Chaplin dalam Slameto (1988: 15) ability
(kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan)
merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan suatu
perbuatan .
3. Menghafal al-qur’an
Menghafal Al-Quran terdiri dari kata
“menghafal” dan “Al-Quran”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menghafal adalah
berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat (DEPDIKBUD:1989: 77). Menurut
Muhaimin dkk (1996: 36) yang
dimaksud dengan menghafal adalah suatu metode yang digunakan untuk mengingat
kembali sesuatu yang pernah dibaca secara benar apa adanya. Metode ini banyak
digunakan dalam usaha untuk menghafal ayat-ayat suci Al-Quran dan Hadits.
Al-Kitab (Al-Quran) itu ialah firman Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dengan bahasa Arab untuk diperhatikan
dan diambil pelajarannya oleh manusia, yang dinukilkan (dipindahkan) kepada
kita dengan jalan khabar mutawatir, yang ditulis dalam mushaf, dimulai dengan
surat Al- Fatihah dan disudahi dengan surat An-Nas ( Moenawar Chalil, 2001:
15).
Berdasarkan hal di atas, yang dimaksud dengan
menghafal Al-Quran adalah suatu kegiatan belajar melalui proses menghafal kalam
Allah yang bernilai mukjizat, dimana menghafal berlangsung sejalan dengan
proses mengingat (mentadaburinya) akan makna yang terkandung di dalamnya
sehingga kita mampu melaksanakan esensi dari Al-Quran dalam kehidupan
sehari-hari dan mengharapkan keridhoanNya.
4. Hasil Belajar
Hasil adalah sesuatu yang didapat dari jerih payah.(DEPDIKBUD, 1989: 351). Belajar
adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai
pengalaman (
Slameto, 1988: 28). Hasil belajar menurut howard
kingsley dalam buku Nana sudjana (2000: 7) dibagi menjadi tiga macam yakni ketrampilan dan
kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita.
Matematika secara singkat dikatakan
bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang
tersusun secara hierarkis dan penalarannya deduktif.(
Bahri Djamarah1994: 4).
C.
Metode
Penelitian
Berdasarkan
jenis datanya, penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Menurut
Sugiyono, penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. Filsafat positivisme memandang realitas/ gejala/ fenomena
itu dapat diklasifikasikan, relativ tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan
gejala bersifat sebab akibat (Sugiyono, 2006:8).
Rancangan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan analisa korelasional (problema
untuk mencari hubungan antara dua fenomena) tepatnya korelasi sebab akibat, yaitu
pengungkapan pengaruh variabel independen dengan variabel dependen, yang dalam
hal ini adalah variabel menghafal Al-Quran dengan variable hasil belajar
matematika. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang datanya berupa
data hasil angket dan nilai hasil belajar siswa (raport).
Populasi
dari penelitian ini adalah keseluruhan dari siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Al-Madani yang
berjumlah 115 siswa. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:112), apabila subyek yang
diteliti kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar, dapat
diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.86 Berdasarkan pengertian
tersebut, maka peneliti mengambil sample sebesar 20% dari populasi yang
berjumlah 115, sehingga jumlahnya sample adalah
23 siswa . teknik sampling yang digunakan adalah jenis purposive sample
atau sampel bertujuan. Sebab cara pengambilan subyek bukan didasarkan atas
strata, random atau daerah tetap, tapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu
dengan suatu pertimbangan. Pengambilan sampel ini harus didasarkan atas
ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri
pokok populasi. Dan subyek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan
subyek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi
(Suharsimi Arikunto, 2002:117).
Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan dalam pnelitian ini adalah
Analisis data statistik, yang mana dalam menganalisa, peneliti
menggunakan teknik analisa korelasional, yaitu teknik analisa statistik
mengenai hubungan antar dua variabel atau lebih (sugiyono, 2005:267). Rumusnya
adalah:
D.
Pembahasan
Berdasarkan
analisis uji hipotesis yang diujikan, diketahui bahwa hipotesis yang penulis
ajukan diterima atau menunjukkan angka signifikan yaitu “ada hubungan antara
menghafal al-qur’an dengan hasil belajar matematika di SMP IT Al-Madani, Mamben
Lombok timur. Hal ini berarti bahwa
semakin baik kemampuan menghafal al-qur’an peserta didik, maka semakin baik
pula prestasi belajar matematikanya.
Ada
tidaknya hubungan antara kemampuan menghafal al-qur’an peserta didik terhadap
prestasi belajar matematika dapat diketahui dengan analisis sebagai berikut:
Tahap
pertama, peneliti mengumpulkan data tentang kegiatan
peserta didik menghafal al-qur’an dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan hasil
belajar matematika diperoleh dari hasil Mid semester.
Tahap
kedua,data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis menggunakan
analisis korelasi pearson produt moment. Langkah awal data dimasukkan ke
tabel distribusi frekuensi kemampuan menghafal al-qur’an dan table distribusi
frekuensi prestasi belajar matematika. Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk
mencari standar deviasi, dan mencari nilai korelasinya. Dengan standar deviasi
variable x = 17,8 dan standar deviasi untuk variable y = 20,3 dan
nilai = 0,63.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat dikatakan bahwa menghafal al-qur’an juga merupakan variabel yang ikut menentukan hasil
belajar matematika peserta didik, jadi kemampuan
menghafal al-qur’an berpengaruh terhadap prestasi belajar. Sehingga semakin
tinggi kemampuan menghafal a-qur’an peserta didik, maka semakin baik hasil
belajar belajar matematikanya. Sebaliknya semakin rendah kemampuan menghafal
al-qur’an peserta didik, maka semakin rendah pula hasil belajar matematikanya.
E.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian dan analisis tentang korelasi antara kemampuan menghafal
al-qur’an peserta didik terhadap hasil belajar matematika di SMP IT Mamben,
kecamatan Wanasaba Lombok Timur, yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Ada
hubungan yang signifikan antara kemampuan menghafal al-qur’an peserta didik
dengan hasil belajar matematika di SMP IT Mamben, kecamatan Wanasaba Lombok
Timur.
2. Besar
hubungan kemampuan menghafal al-qur’an dengan hasil belajar matematika peserta
didik di SMP IT Mamben, kecamatan Wanasaba Lombok Timur, diperoleh koefisien
korelasi = 0,63 dengan derajat
kebebasan (df) = 21 dan taraf signifikan
5% . Hal ini menunjukkan adanya “ada hubungan yang cukup signifikan antara
kemampuan menghafal al-qur’an peserta didik terhadap hasil belajar matematika
peserta didik SMP IT Mamben, kecamatan Wanasaba Lombok Timur.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar.
Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. 1987
Bahri Djamarah,
Syaiful. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional.
1994
Chalil, Moenawar. Kembali
Kepada Al-Quran dan As-Sunnah. Jakarta: Bulan Bintang. 2001
Hasan, Maimunah. Al-Quran
& Pengobatan Jiwa, Yogyakarta: Bintang Cemerlang. 2001
Jawwad Al-Harsyi,
‘Ablah. Kecil-kecil Hafal Al-Quran, Bandung: PT Mizan
Publika.
2007
Muhaimin dkk.. Strategi
Belajar Mengajar. Surabaya: Citra Media. 1996
Nawabuddin , abdurrab
dkk. Teknik Menghafal Al-Quran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2005
Purwanto,
M. Ngalim. Psikologi Pendidikan, Bandung: PN Remaja Karya. 1985
Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesi., Jakarta:
Balai Pustaka, 1989
Slameto. Belajar
dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Bina Aksara. , 1988
Sudjana, Nana. Dasar-dasar
Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. . 2000
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2002
Sugiyono. Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif . Bandung: Alfabeta. 2006
Zarkasi, dachlan. http://ikhbarkyaidachlan.wordpress.com/2010/11/07/al- qur’an-dan-pendidikan/. Diunduh
tanggal 28 Maret 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar