TUGAS METODOLOGI PENELITIAN
NAMA : M. HUSNUL AQIB
NIM : E1R 010
050
A.
Masalah
Berdasarkan hasil
wawancara dengan bebrapa siswa SMP, diperoleh informasi bahwa mata pelajaran matematika masih
dikatakan mata pelajaran yang tersulit diantara pelajaran yang lain. Karena
matematika memiliki berbagai macam bebtuk rumus yang harus dihafal, dan itu juga
menyebabkan tidak senang belajar matematika.
Dan berdasarkan hasil
wawancara dengan salah satu guru SMP
juga diperoleh informasi bahwa hasil belajar matematika masih rendah,
terutama pada materi yang sudah memasuki bentuk-bentuk variable seperti
persamaan dan pertidaksamaan satu ppeubah, aljabar, persamaan garis lurus, dan
SPLDV.
Salah satu standar
kompetensi di kelas VIII semester I
adalah memahami persamaan garis lurus dengan kompetensi dasarnya adala memahami
gradient, persamaan dan grafik garis lurus, dan diketahui daya serap siswa pada
ujian nasional pada kompetensi dasar tersebut masih dibawah rata-rata (Dhoruri,
2011:1). Rendahnya hasil belajar siswa pada materi ini secara tidak langsung
menunjukkan bahrwa pembelajaran yang
diterapkan pada materi ini secara umum masih kuran efektif.
Dan diperoleh data rata-rata nilai matematika (nilai rapor)
kelas VIII semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMPN gunung Sari (Siti Hadijah, 2012: 1) . Adapun
data tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Rata-rata nilai rapor kelas VIII
semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013
pada mata
pelajaran Matematika
No.
|
Kelas
|
Rata-rata nilai
|
Presentase
kelulusan
|
1
|
VIII-A
|
76.27
|
100%
|
2
|
VIII-B
|
79.36
|
100%
|
3
|
VIII-C
|
73.56
|
84%
|
4
|
VIII-D
|
71.47
|
53%
|
5
|
VIII-E
|
70.59
|
19%
|
6
|
VIII-F
|
70.88
|
31%
|
7
|
VIII-G
|
70.16
|
19%
|
8
|
VIII-H
|
70.50
|
17%
|
9
|
VIII-I
|
70.34
|
25%
|
Berdasarkan data diatas ,
ada beberapa kelas yang bermasalah dalam hasil belajar matematikanya. Selain
karena nilai rata-rata nilainya yang belum bisa mencapai KKM yang ditentukan
pada mata pelajaran matematika yaitu 71,
juga dikarenakan presentase ketuntasannya yang sangat jauh dari presentase
ketuntasan ideal pada umumnya yaitu 85%.
Dan jika dilihat juga dari
rata-rata nilai hasil ulangan harian
pada materi persamaan garis lurus
ternyata masih banyak yang belum mencapai KKM.
Adapun data tersebut adalah sebagai berikut (Siti Hadijah, 2012: 1) :
Tabel 2
Hasil ulangan harian kelas VIII-E,
VIII-F, VIII-G, VIII-H, dan VIII-I
pada materi
persamaan linier
No.
|
Kelas
|
Rata-rata nilai
|
Ketuntasan
|
1
|
VIII-E
|
36.71
|
7.65%
|
2
|
VIII-F
|
39.52
|
9.01%
|
3
|
VIII-G
|
33.91
|
10.22%
|
4
|
VIII-H
|
30.55
|
9.71%
|
5
|
VIII-I
|
42.27
|
3.45%
|
Dan berdasarkan hasil data yang diperoleh menggunakan
kuesioner di kelas VIII-B MTs Negeri 1
Mataram tahun 2012, hampir 85% mengatakan bahwa materi persamaan luinier sangat
sulit dimengerti. Hal itu disebabkan oleh metode mengajar yang digunakan guru
terlalu monoton sehingga menimbulkan rasa bosan dan jenuh pada siswa.
B.
Penyebab Masalah
Hal
pertama yang muenyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
adalah motivasi dari siswa itu sendiri, karena dalam mindset mereka
telah tersimpan bahwa matematika itu pelajaran yang sulit. Dari masalah ini
muncul lagi masalah baru yaitu tidak efektifnya proses pembelajaran. Seperti
yang dikemukakan oleh siti hadijah (2012:3) bahwa siswa enggan bertanya kepada
guru ketika
mereka belum paham dan jarang menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan oleh guru terkait dengan materi yang diajarkan. Begitupun ketika guru
memberikan latihan soal atau tugas, mereka cenderung memilih untuk menyalin
hasil pekerjaan temannya daripada mengerjakannya sendiri. Ketidak mandirian
siswa-siswa tersebut tentunya timbul karena mereka memang belum paham dengan
materi yang disampaikan oleh guru. Seringnya ketidakpahaman mereka membuat mereka beranggapan bahwa maematika
adalah pelajaran yang sulit..
Dalam
pembelajaran matematika juga jarang diterapkan model atau metode pembelajaran
yang bervariasi. Hal tersebut tentunya akan menimbulkan rasa jenuh pada siswa
dalam belajar matematika. Adanya kejenuhan membuat motivasi mereka berkurang
dan akhirnya berdampak pada rendahnya hasil belajar matematika. Dhoruri
(2011:2) juga mengatakan salah satu hal yang kemungkinan menyebabkan hal tersebut adalah model pembelajaran yang selama ini
diterapkan belum mengacu pada standar proses.
C.
Solusi Masalah
Beradasrkan
paparan diatas maka akan ditawarkan sebuah metode pembelajaran baru khususnya pada materi persamaan garis
lurus yaitu model pembelajaran dengan
bantuan computer menggunakan Microsoft excel. Karaena dalam model pembelajaran
ini akan menggunakan media computer yang sangat jarang sekali digunakan oleh
guru dalam pembelajaran matematika, sehingga akan memberikan motivasi
tersendiri pada siswa untuk belajar matematika.
Melalui model pembelajaran ini juga nantinya akan bisa memberikan
pengetahuan dan persepsi baru pada siswa bahwa matematika bisa diterapkan dalam
berbagai disiplin ilmu. Oemar Hamalik (2001:236) mengatakan bahwa komputr
adalah suatu medium interaktif, dan mempunyai nilai lebih karena dapat member
siswa pengalaman kinestetik melalui penggunaan keyboard computer. Proses dalam
menggunakan computer sebagai media pembelajaran juga bisa meningkatkan
keterampilan berpikir kritis, logis dan memecahkan masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar